Pada awal kemunculannya, laptop adalah simbol mobilitas dan efisiensi. Namun, selama bertahun-tahun bentuk dan fungsinya cenderung stagnan—sampai akhirnya tahun 2025 datang membawa kejutan: layar ganda dan teknologi layar lipat mulai menjadi standar baru dalam dunia laptop.
Tak lagi hanya soal spesifikasi prosesor atau ketipisan bodi, kini pengalaman visual dan fleksibilitas layar menjadi nilai jual utama. Pertanyaannya, apakah tren ini hanya gimmick atau benar-benar menjadi evolusi penting dari perangkat kerja modern?
Dari Satu ke Dua: Lahirnya Laptop Layar Ganda
Konsep laptop layar ganda sebenarnya sudah dicoba sejak beberapa tahun lalu, salah satu yang terkenal adalah ASUS ZenBook Duo. Tapi baru di 2025, teknologi ini mencapai tingkat kenyamanan dan kepraktisan yang benar-benar usable.
Kini, banyak laptop hadir dengan dua layar aktif: layar utama dan layar sekunder di bagian keyboard atau bahkan layar tambahan yang bisa ditarik dari samping. Fungsinya bukan hanya memperluas ruang kerja, tapi juga menyesuaikan dengan gaya kerja multitasking generasi saat ini.
Contohnya, kamu bisa membuka spreadsheet di layar utama sambil mencatat di layar kedua, atau menonton webinar sambil membuat catatan tanpa harus bolak-balik aplikasi. Di bidang kreatif, layar tambahan digunakan untuk timeline editing video atau brush control dalam desain grafis.
Layar Lipat: Laptop atau Tablet? Jawabannya Keduanya
Teknologi foldable display yang dulu hanya ada di smartphone kini merambah ke dunia laptop. Laptop lipat generasi terbaru tak lagi memiliki engsel konvensional—tapi layar penuh yang bisa dilipat seperti buku.
Lenovo, HP, dan Samsung adalah pemain utama dalam pengembangan ini. Di tahun 2025, mereka merilis laptop lipat dengan panel OLED fleksibel, engsel tak terlihat, dan desain seamless. Saat dilipat, ukurannya seperti tablet besar, saat dibuka penuh menjadi laptop 13–16 inci.
Keunggulan utamanya adalah fleksibilitas:
- Bisa digunakan seperti tablet untuk presentasi atau menggambar.
- Bisa disesuaikan menjadi bentuk tenda untuk menonton film.
- Bisa dilipat sebagian untuk mengetik layaknya laptop tradisional dengan keyboard digital.
Beberapa bahkan menawarkan keyboard magnetik eksternal yang bisa dipasang-lepas sesuai kebutuhan.
Manfaat Nyata di Dunia Nyata
Teknologi layar ganda dan lipat bukan hanya keren di atas kertas. Bagi para profesional dan pekerja kreatif, ini memberikan keunggulan:
- Mobilitas tinggi: Tidak perlu lagi membawa monitor tambahan.
- Fleksibilitas kerja: Bisa mengatur posisi layar sesuai ergonomi dan keperluan.
- Produktivitas meningkat: Multitasking jadi lebih efisien tanpa tumpang tindih jendela aplikasi.
- Pengalaman hiburan imersif: Menonton film atau bermain game dengan layar lebih luas dan tanpa bezel tebal.
Namun tentu saja, semua teknologi baru datang dengan kompromi.
Tantangan dan Kekhawatiran
Meski terlihat canggih, laptop layar ganda dan lipat masih memiliki tantangan:
- Harga
Laptop jenis ini masih berada di segmen premium. Harganya bisa dua kali lipat dari laptop biasa dengan spesifikasi setara. - Daya tahan engsel & layar fleksibel
Walau pabrikan menjamin ketahanan lipatan hingga ribuan kali, tetap ada kekhawatiran soal wear and tear dalam pemakaian jangka panjang. - Baterai lebih boros
Menyalakan dua layar tentu menguras daya lebih banyak, meski teknologi baterai juga terus dikembangkan. - Perlu adaptasi
Tidak semua orang langsung nyaman bekerja dengan layar digital atau keyboard virtual. Butuh waktu dan pembiasaan.
Masa Depan: Menuju Laptop Modular dan Adaptive
Melihat tren saat ini, sangat mungkin dalam 3–5 tahun ke depan laptop akan berevolusi ke arah modular dan adaptive device. Artinya, pengguna bisa mengatur sendiri konfigurasi laptop mereka: layar yang bisa ditambah, keyboard yang bisa dilepas, bahkan upgrade hardware secara mandiri.
Teknologi e-paper display, layar transparan, atau bahkan projected keyboard juga sudah dalam tahap riset dan bisa menjadi bagian dari laptop masa depan. Dengan kata lain, konsep laptop tidak akan lagi terbatas pada bentuk “buku lipat” seperti selama ini.
Kesimpulan
Tahun 2025 menandai titik balik revolusi laptop. Layar ganda dan lipat bukan lagi sekadar prototipe futuristik, melainkan produk nyata yang bisa dibeli dan digunakan. Meski belum menggantikan laptop konvensional sepenuhnya, kehadirannya menegaskan bahwa desain dan fungsi laptop sedang mengalami evolusi besar.
Bagi pengguna yang haus akan efisiensi, fleksibilitas, dan gaya kerja modern, laptop layar ganda atau lipat menawarkan kemungkinan baru. Namun, bagi mereka yang masih nyaman dengan keyboard fisik dan desain klasik, laptop tradisional tetap menjadi pilihan utama.
Bagaimanapun bentuknya, satu hal yang pasti: masa depan laptop tidak lagi datar.